Pembelajaran Dansa Pierre Dulaine

Film "Take The Lead", adalah hasil karya inspirasi kisah nyata dari Pierre Dulaine

Film yang diperankan oleh aktor Antonio Banderas sebagai Pierre Dulaine ini sebagai salah satu film yang dapat menginspirasi guru dalam hal metode pembelajaran. Pierre sebagai guru dansa memberikan sebuah kontribusi besar pada perubahan anak didiknya. Dapat diambil benang merahnya bahwa Ia berhasil mengajarkan suatu hal yang berbeda yang bertolak belakang dari kebiasaan siswanya. Dengan latar belakang siswa yang beragam, mulai dari anak seorang pelacur, anak dari pemabuk, orang tua yang suka memaksakan kehendaknya, dll. Mereka akhirnya bisa menjadi satu, kompak, dalam satu tujuan yang sama yaitu sebuah kompetisi ballroom dance. Tidak hanya itu, perubahan kearah yang lebih baik untuk siswanya adalah tujuan ia mengambil alih pengajaran di kelas hukuman.

Pierre dalam memberikan pengajarannya tidak patah semangat meski pada awalnya mendapat perlakuan yang kurang baik dari siswanya. Diacuhkan, ditertawakan, diremehkan, tetapi Ia tetap konsisten untuk memberikan pelajaran kepada siswanya. Ketulusan dan kesabarannya akhirnya membuahkan hasil, mereka para siswanya akhirnya mengikuti apa yang diperintahkan oleh Mr.Pierre. Perubahan sikap siswanya pun semakin terasa. Mereka yang sebelumnya bermusuhan akhirnya berdamai, lebih menghargai satu sama lain. Karena apa yang diajarkan dalam tari dansa pada hakikatnya adalah bersatu dan bekerja sama.

Ketika dalam satu proses pembelajaran terdapat sesuatu yang berbeda, maka itulah kekayaan. Begitupun Piere dalam menghadapi perbedaan yang begitu jauh berbeda, antara tarian dansa dengan hip hop, rock. Ketika kreatifitas siswa muncul dalam memadukan keduanya, maka pujian tak segan diberikan kepada siswanya. Bahwa itulah hasil kreatifitas, sebagai sumber kekayaan. Ketika daya tarik untuk belajar begitu kurang, maka Ia menggunakan cara lain (Demonstrasi) dari seorang penari hebaT (Morgan), yang pada akhirnya siswanya memiliki ketertarikan pada apa yang diajarkannya.

*PEMAIN
Antonio Banderas - Pierre Dulaine: Seorang instruktur dansa ballroom terkenal yang mendapat pekerjaan sebagai guru bagi siswa yang sedang menghadapi hukuman dari sekolah. Seorang pria yang memperlakukan semua orang, terutama wanita, dengan hormat dan menggunakan tarian sebagai cara untuk mengajarkan siswa tentang rasa hormat, sopan santun dan berurusan dengan masalah-masalah pribadi. 

Rob Brown - Jason "Rock" Rockwell: Saudara laki-laki seorang remaja yang meninggal karena obat-obatan.  Ia memiliki perseteruan lama dengan LaRhette, yang saudaranya diduga pengedar narkoba. Dia tinggal di lingkungan miskin, Ayahnya telah mabuk sejak saudara Rock meninggal. Ia bekerja untuk membantu keadaan keluargnya, karena ayahnya yang sakit-sakitan dan suka mabuk.


Yaya DaCosta - LaRhette Dudley: Ibunya bekerja sebagai pelacur, dia mengurus adik-adiknya, memasak untuk mereka dan membantu adiknya dengan pekerjaan rumahnya. Meski tahu profesi ibunya, dia sangat melindungi dan menolak untuk membiarkan siapa pun menghitamkan namanya. Dia memiliki perseteruan lama dengan Rock. Memahami perseteruan antara LaRhette dan Rock, Pierre memutuskan untuk membantu mereka dengan pasangan mereka sebagai mitra tari. Setelah beberapa saat, keduanya mulai saling menghormati satu sama lain yang dengan cepat berubah dari persahabatan  kemudian menjadi cinta.

 Lauren Collins - Caitlin: Canggung dan kaku, tidak percaya diri, tetapi dia tetap suka menari. Dia merasa ditekan oleh ayah dan ibunya, serta harapan mereka tentang dirinya terlalu tinggi.

Katya Virshilas - Morgan: Seorang penari yang sangat berbakat yang bergerak baik, anggun dan sensual, tetapi sombong. Namun demikian Ia memberikan apresiasi pada akhir kompetisi.

dll.....

Khalifah Fil Ardh dari Sekolah Alam

Doc. Bang Obet @BaksosBPI_Jabodetabek SA Tunas Mulia
Berangkat dari perjalanan bersama komunitas Backpacker Jabodetabek acara Bakti Sosial di Sekolah Alam Tunas Mulia Bantar Gebang Bekasi, ada hal yang menarik di sekolah alam. Lebih jauh saya ingin mengerti tentang konsep Sekolah Alam itu sendiri. Banyak hal yang menjadi pertanyaan, berikut hasil penelusuran saya dari beberapa website/blog.

(padepokanguru.org) Pada tahun 1997, sekolah alam mulai menampakkan eksistensinya di Indonesia. Gagasan tersebut tercetus dari seorang mantan staf ahli Mentri Negara BUMN, beliau adalah Lendo Novo. Ir. Lendo Novo adalah alumni tekhnik perminyakan Institut Tekhnologi Bandung (ITB). Sejak tahun 1992, lendo merancang konsep sekolah alam, yaitu bagaimana murid-murid bisa belajar sambil bermain. Di tahun 1997, barulah beliau bisa mewujudkan berdirinya Sekolah Alam, yaitu di Ciganjur, Jakarta Selatan.

(abudira.wordpress.com) Menurut Efriyani Djuwita,M.Si seorang psikolog Perkembangan Anak dan staf pengajar Fakultas Psikologi UI, Sekolah alam adalah salah satu bentuk pendidikan alternatif yang menggunakan alam sebagai media utama sebagai pembelajaran siswa didiknya.

(id.wikipedia.org) Latar belakang didirikan Sekolah Alam adalah sebagai antitesa dan keprihatinan terhadap dunia pendidikan yang dinilai :
1. Belum mampu mengembangkan potensi/fitrah anak didik secara optimal.
2. Belum mampu menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan.
3. Belum mampu menghasilkan lulusan yang memiliki integritas moral.

Konsep Dasar Pendidikan
* Mengembalikan manusia kepada tujuan dasar penciptaan manusia sebagai Abdullah dan Kholifatullah fil ardh

       Penciptaan manusia sebagai makhluk paling mulia dan paling sempurna diantara makhluk ciptaan Tuhan lainnya, karena dibekali berbagai macam kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Oleh karenanya manusia harus bisa mengemban amanat yang telah diberikan Allah SWT sebagai khalifah dimuka bumi ini.

      Dalam Q.S Al-Baqarah:30 Allah SWT Berfirman, yang artinya: ”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui"

Telah jelas bahwa penciptaan manusia tidak lain untuk mengemban amanat yang begitu besar. Sungguh berat tanggung jawab manusia, karena dihari akhir nanti setiap manusia akan diminta pertanggungjawabannya atas apa yang ia perbuat, apakan bisa menjalankan kewajibannya sebagai khalifah dimuka bumi ataukan justru sebaliknya.

(sekolahalamindonesia.org) Sekolah alam Indonesia adalah sebuah impian yang menjadi kenyataan bagi mereka yang menginginkan perubahan dalam dunia pendidikan. Bukan sekedar perubahan sistem, metode dan target pembelajaran, melainkan perubahan paradigma pendidikan secara menyeluruh yang pada akhirnya mengarah pada perbaikan mutu dan hasil dari proses pendidikan itu sendiri.

Sekolah alam membebaskan anak untuk  bereksplorasi, bereksperimen dan berekspresi tanpa dibatasi sekat-sekat dinding yang mengekang rasa ingin tahu mereka. Anak dibebaskan menjadi diri mereka, dan mengembangkan potensi diri untuk tumbuh menjadi manusia yang berkarakter, berakhlak mulia, berwawasan ilmu pengetahuan dan siap menjadi pemimpin sesuai hakikat menciptakan manusia untuk menjadi pemimpin di muka bumi (khalifatu fil ardh).  Peran guru bukan hanya mengajar melainkan juga mendidik. Guru menjadi panutan, sekaligus teman belajar dan bermain, serta pendengar yang baik. Guru sebagai fasilitator, yang dituntut lebih aktif dan kreatif. 

Sebagai sekolah berbasi komunitas, penyelenggaraan kegiatan pendidikan tidak semata-mata tanggung jawab Guru dan Yayasan , tapi juga orang tua murid. Semua terlibat, semua turun tangan, mengatasi berbagai kendala dan persoalan yang timbul. Semua peduli dengan pengembangan sekolah, karena sekolah bukan ‘milik’ Yayasan atau pribadi tertentu, tapi milik komunitas.

Sebagai sebuah paradigma baru dalam pendidikan Indonesia, sekolah alam Indonesia diharapkan menjadi tambahan kekayaan dalam khasanah pendidikan nasional. Bisa dinikmati oleh lebih banyak anak diseluruh Indonesia. Bisa lebih melibatkan banyak pihak dalam pengembangannya. Karena hakikatnya, penyelenggaraan pendidikan itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua. Tanggung jawab seluruh komponen bangsa. Diharapkan dengan adanya sekolah-sekolah alam di Indonesia, akan melahirkan khalifah-khalifah di muka bumi ini yang lebih amanah dalam mengemban tugasnya.


SUMBER REFERENSI
http://abudira.wordpress.com/2009/03/17/apa-itu-sekolah-alam/
http://padepokanguru.org/2011/08/21/sekolah-alam-sebagai-salah-satu-jawaban-terhadap-tantangan-di-zaman-globalisasi/
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Sekolah_Alam
www.sekolahalamindonesia.org/konsep-pendidikan/
www.sekolahalamindonesia.org/about-sai/
http://mtsbahrululumawipari.wordpress.com/2010/08/10/manusia-sebaagi-khalifah/
http://agama.kompasiana.com/2011/01/06/esensi-penciptaan-manusia-sebagai-khalifah-fil-ardh-332609.html

Pemikiran Kalam Khawarij dalam ilmu Kalam

 Pemikiran Kalam Khawarij 1. Pengertian dan Penisbatannya A l-Khawarij adalah bentuk jama' dari khariji (yang keluar). Nama khawarij d...